3. ANALISIS KESALAHAN
BERBAHASA PADA TATARAN SINTAKSIS PADA KORAN TRIBUN PEKANBARU
JUM’AT , 15 AGUSTUS
2014
EDISI 3.626
NAMA : MURSIDA
KELAS : 5C
NPM : 126211304
Saya menemukan beberapa
kesalahan berbahasa tataran sintaksis pada koran Tribun Pekanbaru, jum’at , 15 agustus 2014 ,Edisi 3.626 dari halaman
1-36 yaitu sebagai berikut :
a. Kesalahan Dalam Bidang
Kalimat Pada Penggunaan Istilah Asing
Kelima kalimat di bawah ini terdapat kesalahan dalam bidang kalimat pada
penggunaan istilah asing. Kalimat-kalimat di atas belum tentu dapat dipahami
oleh orang-orang awam atau yang berpendidikan rendah karena pada
kalimat-kalimat tersebut terdapat istilah bahasa asing yang tidak dipahami.
Akan lain halnya jika istilah asing yang dicetak miring pada masing-masing
kalimat di atas diganti dengan istilah dalam bahasa Indonesia sehingga menjadi
kalimat-kalimat berikut ini :
Bentuk Tidak
Baku
1. Angga jajal training camp madrid dan barca ( halaman 01)
Bentuk Baku
1. Angga jajal latihan di tenda madrid dan barca
Bentuk Tidak
Baku
. 1. Cashback 5 persen di taman sari
residence (halaman 08)
Bentuk Baku
1. Uang kembali 5 persen di taman sari
tempat tinggal
Bentuk Tidak
Baku
1. Fresh dengan warna merah (halaman
19)
Bentuk Baku
1.
Segar dengan warna merah
Bentuk Tidak
Baku
1. Homeschooling untuk anak (
halaman 28)
Bentuk Baku
1. Sekolah di rumah untuk anak
Bentuk Tidak
Baku
1.Judo riau kirim full team (halaman 34)
Bentuk Baku
1. Judo riau kirim tim
penuh
a. Kesalahan Dalam Bidang Frasa Pada Adanya Pengaruh Bahasa Daerah
Dalam ragam baku, unsur-unsur yang dicetak miring pada kalimat 1-4
di bawah merupakan contoh pemakaian frasa yang salah. Dimana Kesalahan itu
disebabkan karena adanya pengaruh bahasa daerah. Perbaikan kalimat di atas
sebagai berikut:
Bentuk Tidak
Baku
1. Samad ogah jadi menteri (halaman 01)
Bentuk Baku
1. Samad tidak mau jadi menteri
Didalam kamus besar
bahasa indonesia saya menemukan arti dari kata ogah ini pada halaman 977 yang
artinya sebagai berikut : ‘Ogah’ tidak mau (bersedia) berbuat sesuatu,segan.
Bentuk Tidak
Baku
1. Fikri enggan sebut calon ketua DPRD kampar (halaman 20)
Bentuk Baku
1. Fikri tidak mau sebut calon ketua DPRD kampar
Didalam kamus besar bahasa indonesia saya menemukan arti dari kata enggan ini pada halaman 374 yang artinya sebagai berikut : ‘Enggan’ tidak mau,tidak suka, tidak sudi .
Bentuk Tidak
Baku
1. Pihak keluarga sudah
ikhlas akan hukuman berat mengancam jagal dari siak ini.(halaman 01)
Bentuk Baku
1. Pihak keluarga sudah ikhlas akan hukuman berat mengancam pembunuh
dari siak ini.
Didalam kamus besar
bahasa indonesia saya menemukan arti dari kata jagal ini pada halaman 555 yang
artinya sebagai berikut : ‘Jagal’ orang yang bertugas menyembelih(memotong)
bintang ternak(seperti sapi, kerbau), pembantai,pembunuh orang yang tidak
bersalah.
Daftar Pustaka
Koran Tribun Pekanbaru,Jum’at
, 15 Agustus 2014, Edisi 3.626
Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI)
Analisis Kesalahan
Berbahasa Indonesia Teori Dan Praktik
Ejaan Yang Di
Sempurnakan (EYD)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar