Senin, 17 November 2014

10. ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA CERAMAH AGAMA



10. ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA CERAMAH AGAMA

NAMA : MURSIDA
KELAS :5C
NPM :126211304

Disini saya menganalisis kesalahan berbahasa pada ceramah agama yang di bawakan oleh ustad Yusuf Mansur dengan tema Kunfayakun, Sedekah Menolak Bala. Dari ceramah ini saya menemukan beberapa kesalahan berbahasa yang di ucapkan oleh ustad tersebut, di tambah lagi dengan ciri khas ustad tersebut lebih cenderung menggunakan logat betawi.
Berikut ini adalah beberapa kesalahan berbahasa yang di ucapkan ustad Yusuf Mansur dalam ceramah agamanya yang bertema kunfayakun, sedekah menolak bala.

1.      Penggunaan kata sampe yang seharusnya kata sampai
Menurut KBBI, yang dibuat oleh Pusat Bahasa Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (EdisiKeempat). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Pada halaman : 1216, mengartikan bahwa kata “sampai” adalah:v. Mencapai ,datang , tiba , berbatas , terlaksana.
Sedangkan kata sampe” menurut KBBI, yang dibuat oleh Pusat Bahasa Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (EdisiKeempat). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Tidak di temukan kata tersebut sehingga dapat saya artikan bahwasannya kata tersebut tidak mempunyai arti dan makna sebab tidak terdapat pada KBBI. Jadi yang bakunya adalah kata sampai bukan sampe.

2.      Penggunaan kata kagak  yang seharusnya tidak
Menurut KBBI, yang dibuat oleh Pusat Bahasa Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (EdisiKeempat). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Pada halaman : 1460, mengartikan bahwa kata “tidak” adalah: adv. Partikel untuk menyatakan pengingkaran, penolakan ,penyangkalan.
Sedangkan kata kagak” menurut KBBI, yang dibuat oleh Pusat Bahasa Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (EdisiKeempat). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Tidak di temukan kata tersebut sehingga dapat saya artikan bahwasannya kata tersebut tidak mempunyai arti dan makna sebab tidak terdapat pada KBBI. Jadi, yang bakunya adalah kata tidak bukan kagak.

3.      Penggunaan kata nanyak yang seharusnya tanya
Menurut KBBI, yang dibuat oleh Pusat Bahasa Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (EdisiKeempat). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Pada halaman : 1401, mengartikan bahwa kata “tanya” adalah: n. Permintaan keterangan (penjelasan dsb) , bertanya .
Sedangkan kata nanyak” menurut KBBI, yang dibuat oleh Pusat Bahasa Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (EdisiKeempat). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Tidak di temukan kata tersebut sehingga dapat saya artikan bahwasannya kata tersebut tidak mempunyai arti dan makna sebab tidak terdapat pada KBBI. Jadi kata yang bakunya adalah : tanya bukan nanyak.

4.      Penggunaan kata ape yang seharusnya kata apa
Menurut KBBI, yang dibuat oleh Pusat Bahasa Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (EdisiKeempat). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Pada halaman : 79, mengartikan bahwa kata “apa” adalah: pron.kata tanya untuk menanyakan nama ,sesuatu.
Sedangkan kata ape” menurut KBBI, yang dibuat oleh Pusat Bahasa Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (EdisiKeempat). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Tidak di temukan kata tersebut sehingga dapat saya artikan bahwasannya kata tersebut tidak mempunyai arti dan makna sebab tidak terdapat pada KBBI. Jadi kata yang bakunya adalah : apa bukan ape.

5.      Penggunaan kata kite yang seharusnya kita
Menurut KBBI, yang dibuat oleh Pusat Bahasa Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (EdisiKeempat). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Pada halaman : 704, mengartikan bahwa kata “Kita” adalah: pron. Pronomina pertama jamak , yang berbicara dengan orang lain termasuk yang diajak bicara , saya.
Sedangkan kata kite” menurut KBBI, yang dibuat oleh Pusat Bahasa Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (EdisiKeempat). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Tidak di temukan kata tersebut sehingga dapat saya artikan bahwasannya kata tersebut tidak mempunyai arti dan makna sebab tidak terdapat pada KBBI. Jadi kata yang bakunya adalah : kita bukan kite.

6.      Penggunaan kata dateng yang seharusnya datang
Menurut KBBI, yang dibuat oleh Pusat Bahasa Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (EdisiKeempat). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Pada halaman : 297, mengartikan bahwa kata “datang” adalah: v. Tiba di tempat yang dituju , hadir , kelak kemudian.
Sedangkan kata dateng” menurut KBBI, yang dibuat oleh Pusat Bahasa Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (EdisiKeempat). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Tidak di temukan kata tersebut sehingga dapat saya artikan bahwasannya kata tersebut tidak mempunyai arti dan makna sebab tidak terdapat pada KBBI. Jadi kata yang bakunya adalah : datang bukan dateng.

7.      Penggunaan kata die yang seharusnya kata dia
Menurut KBBI, yang dibuat oleh Pusat Bahasa Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (EdisiKeempat). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Pada halaman : 6, mengartikan bahwa kata “ada” adalah: v. Hadir , telah sedia , mempunyai , benar ,sungguh.
Sedangkan kata ad’e” menurut KBBI, yang dibuat oleh Pusat Bahasa Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (EdisiKeempat). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Tidak di temukan kata tersebut sehingga dapat saya artikan bahwasannya kata tersebut tidak mempunyai arti dan makna sebab tidak terdapat pada KBBI. Jadi kata yang bakunya adalah :kata ada bukan ad’e.

DAFTAR PUSTAKA

       I.            Pusat Bahasa Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (EdisiKeempat). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
    II.            Setyawati, Nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia: Teori dan Praktik. Cetakan Kedua. Surakarta: Yuma Pustaka
Ceramah agama yang di bawakan oleh ustad Yusuf Mansur dengan tema Kunfayakun, Sedekah Menolak Bala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar